Efektivitas Organisasi Melalui Organizational Development
Dari waktu ke waktu pengertian sebuah organisasi akan terus berubah, seiring dengan perkembangan factor-faktor pendukung atas berjalannya sebuah organisasi. Dengan itu pula maka Organizational Development (OD) juga mengalami perubahan dari segala aepeknya. Diulai dari pengertian lama yaitu merupakan suatu upaya yang direncanakan, dan dikelola secara terstruktur oleh yang berwenang, untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui intervensi yang direncanakan dalam proses organisasi, serta menggunakan ilmu pengetahuan. Pengertian lama ini membatasi OD dilakukan oleh seseorang yang berwenag, dapat seorang manager.
Organisasi dapat berjalan apabila ada interaksi anatara komponen-komponen yang mendukung proses pengorganisasian sebuah organisasi. Oleh karena itu pada pengertian baru OD dijelaskan bahwa OD adaah upaya untuk mempengaruhi anggota organisasi untuk meningkatkan keikutsertaannya dalam melakukan pandangan mereka terhadap organisasi dengan menggunakan pengalaman yang mereka miliki, kemudian mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas tindakan mereka sebagai anggota organisasi. Hal ini berarti ketika orang-orang mengejar tujuan secara bersamaan maka mereka akan cenderung menemukan cara-cara beru untuk bekerja sama secara alami sehingga dapat mencapai tujuan secara lebih efektif. Ini adaah tentang system penerapan seluruh pengetahuan ilmu terhadap rencana pengembangan dan penguatan strategi organisasi, struktur, proses untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Mengenai perubahan organisasi yang terus saja akan berkembang, yaitu ketika menemui berbagai tantangan dan perubahan sarana pendukungnya seperti, perkembangan teknologi, minat masyarakat, kecerdasan manusia secara umum, demokratisasi, dan lain sebagainya. OD sebagai strategi kompleks dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga dapat lebih baik beradaptasi dengan teknologi baru, pasar, dan tantangan. OD berkaitan dengan sistem total organisasi secara keseluruhan, termasuk lingkungan yang relevan atau subsistem serta sistem departemen. Bagian dari sistem, misalnya, individu, golongan-golongan, struktur, norma-norma, nilai, dan produk bukanlah sebagai suatu yang berdiri sendiri mereka menerapkan prinsip saling ketergantungan. System saling ketergantungan ini adalah perubahan dalam salah satu bagian dari sistem akan mempengaruhi bagian-bagian lain. Dengan demikian, intervensi OD fokus pada total proses budaya dan budaya organisasi. Fokus juga pada kelompok-kelompok, karena perilaku yang relevan individu dalam organisasi dan kelompok umumnya merupakan hasil dari pengaruh kelompok daripada kepribadian.
Lau bagaimankah proses tersebut dapat dijalankan? Kita harus memahami dulu bagaimana cara kita memandang organisasi kita, yaitu mengenai mengenal apa tujuan, struktur, hubungan, rewards, kepemimpinan, dan mekanisme organisasi. Pertama anggota secara jelas paham tentang visi dan misi dan memastikan mereka sejalan dengan visi misi itu, kemudian anggota tahu tahu apakah struktur internal dapat mengimbangi tujuan. Setelah itu memahami hubungan antara individu, departemen, yang melakukan tugas berbeda serta dari eksternal. Sedangkan rewards yaitu mengani kepastian ketika anggota bekerja dengan baiak maka aka nada sebuh penghargaan untuknya. Dari kesemuanya itu dibutuhkan seorang pemimpin, anggota memastikan peran pemimpin apakah sesuai dengan system yang ada serta menjalankan mekanisme yang teah dibentuk.
Setelah memahami dan meganal organisasi kita maka OD dijalankan. Hal ini melibatkan tiga urutan yaitu Input berupa Planning, Transformation yang berupa Action, dan Output yang berupa Result. Input ini berisi mengenai identifikasi organisasi beserta maslahnya, pengunpulan data, penyusunan alternative, dan rencana tindakan. Kemudian dalam transformation yang merupakan tindakan berisi proses belajar, tindakan yang dilakukan dari rencana saat input, sedangkan output yang berupa result merupakan saat dimana kita menilai tindakan yang diambil keudian megukur keefektivitasan. Jika tindakan tersebut mendukung efektivitas kinerja maka akan diadopsi. Dengan memahami semua komponen dan proses yang tela dijelaskan di atas maka kita seharusnya sudah dapat mengaplikasikannya dalam organisasi sehingga organisasi terus mengalami peningkatan keefektivan.
1 komentar:
uda tkkomen lhooo ras. haha. . .
Posting Komentar